Thursday, August 1, 2013

Semua Ponsel itu Butuh Reboot



Sering kita mendengar keluhan semisal ponsel merek A itu kurang bagus, setiap hari harus di-reboot, dan sebentar-sebentar keluar logo loading. Ya, karena seringnya ponsel A butuh di-reboot, kita pun memvonis merek itu tidak bagus.

Di sini ada yang perlu diluruskan. Pada dasarnya, untuk menilai baik-buruk sebuah ponsel bukan diukur dari berapa sering ponsel itu di-reboot, dan berapa sering ponsel itu menampilkan logo loading.

Penyebab suatu ponsel itu sering di-reboot ada banyak faktor, semisal berapa kapasitas RAM atau memori penginstalan yang tersedia, dan seberapa banyak aplikasi yang terinstal. Masing-masing merek sudah pasti menyediakan beragam type ponsel dengan kualitas atau kapasitas yang berbeda, tetapi bahkan suatu ponsel dengan kapasitas besar pun tidak menjamin tidak perlu di-reboot.

Katakanlah, jika menginginkan sebuah ponsel yang tidak perlu sering di-reboot, sediakan saja biaya besar untuk memilikinya. Umumnya kapasitas RAM dari sebuah ponsel ditentukan oleh besar-kecilnya biaya yang sanggup disediakan. Tetapi, dengan RAM yang besar pun--sekali lagi--bukan berarti ponsel itu tak butuh reboot lagi. Bukan mustahil, sebuah ponsel dengan kapasitas RAM besar ternyata lebih sering harus di-reboot lagi daripada ponsel dengan RAM yang sedikit. Lah?!

Jawabannya sederhana, aplikasi yang terinstal terlampau banyak, sehingga ruang pada RAM tetap saja menjadi sesak, sementara ponsel dengan kapasitas RAM kecil justru ruangnya masih lapang, karena penggunanya tidak terlalu banyak menginstalkan aplikasi. Segalanya tergantung pemakaian.

Dewasa ini, semua smartphone tetap saja tak terhindar dari reboot. Coba saja perhatikan, kalaupun sebuah ponsel sanggup bertahan seminggu tanpa reboot, bukan berarti ponsel itu selamanya tak perlu reboot.

Seiring pemakaian--kalaupun tidak diinstalkan banyak aplikasi--segala merek ponsel masa kini kinerjanya akan semakin turun. Hanya cepat-lambat saja Anda me-reboot ponsel itu atau menunggunya hingga mengalami gangguan parah dan otomatis reboot sendiri--syukur jika ponsel tersebut sanggup melakukannya.

Soal loading pun, sebenarnya semua ponsel cerdas butuh proses loading, ketika perintah yang dilakukan menunggu antrian untuk direspon. Bedanya hanya ada atau tidaknya logo yang muncul. Praktis, logo yang muncul itu membuat kita yang melihatnya merasa kesal, sementara untuk ponsel lain yang tidak memunculkan logo, kita seolah tersihir untuk ikhlas menunggu loading itu, sekalipun--mungkin--lebih lama dan kita tak menyadarinya.

Penulis tidak ahli dalam hal ini. Tetapi, boleh percaya boleh tidak, setiap ponsel yang masih sehat setidaknya akan sanggup bertahan seminggu tanpa reboot. Syaratnya adalah pengguna harus tetap menjaga ruang pada RAM atau memori penginstalan, dengan mengurangi jumlah aplikasi yang terinstal.