Sunday, February 28, 2016

Mengatasi Error pada Photoshop (Part 2)



Seperti yang sudah dijelaskan melalui artikel sebelumnya yang dapat dibaca di sini, salah satu masalah terjadinya error pada aplikasi pengedit foto mutakhir, Photoshop, ialah kurangnya kapasitas RAM yang dapat digunakan. Secara default, Photoshop hanya mengizinkan kita untuk menggunakan 60 sampai 70% dari total RAM yang tersedia, dengan pertimbangan sisanya mungkin akan dibutuhkan oleh kita untuk menjalankan aplikasi lain, misalkan ketika mengkehendaki aktivitas mengedit foto sambil mendengarkan musik, atau surfing di dunia maya. Sederhananya, ketika Photoshop kekurangan RAM, sesungguhnya itu bukan karena aplikasi tersebut telah menguras habis total RAM yang terbenam dalam unit komputer kita, tetapi hal tersebut terjadi memang karena adanya batasan yang diterapkan oleh pengembang secara setting default.

Sebagai part 2 dari tutorial yang membahas soal antisipasi serta solusi error pada Photoshop, di sini kita akan mempelajari cara untuk meningkatkan alokasi RAM bagi Photoshop. Pertama, jalankan Photoshop, lalu klik menu Edit > Preferences > Performance.



Sebuah windows akan terbuka. Klik tanda + seperti yang penulis tandai di bawah untuk menambah jatah RAM bagi Photoshop. Namun, perlu dipahami bahwa penambahan belasan persen saja sudah memiliki peningkatan performa Photoshop yang signifikan, dan hindari untuk menerapkan pengaturan—katakanlah ‘lebay’—dengan nilai maksimal 100% (seluruh ketersediaan RAM), karena hal tersebut justru berpotensi mendatangkan masalah! Sangat disarankan untuk tidak melampaui Ideal Range, atau apabila memang sangat mendesak, maksimal tidak melebihi nilai 85%. Setelah itu, simpan setting baru, dan hidupkan ulang Photoshop.



Nilai Ideal Renge sendiri ditentukan oleh hardware RAM yang ada pada komputer bersangkutan, sehingga angka yang terlihat melalui capture di atas bisa saja berbeda dengan yang terlihat pada komputer Anda. Yang perlu dijadikan tolok ukur tentu nilai yang terlihat pada komputer Anda, bukan nilai pada capture di atas. Apabila setelah penambahan jatah RAM diterapkan Photoshop masih saja mengalami masalah kekurangan RAM, itu menandakan bahwa kebutuhan Anda melebihi kapasitas RAM yang dimiliki oleh komputer bersangkutan. Standarnya adalah 4 sampai 8 GB, atau di atasnya.

Demikianlah tutorial kali ini. Anda mungkin tertarik membaca sejumlah artikel dengan label Photoshop di sini. Semoga bermanfaat!

Mengatasi Error pada Photoshop (Part 1)



Sejauh ini, Photoshop masih menjadi aplikasi editing foto yang paling diandalkan, dengan popularitas tertinggi dibanding dengan aplikasi sejenis lainnya. Melalui Photoshop, banyak yang dapat dikerjakan, apakah sekadar memperbaiki kualitas foto dengan metode sederhana, memanipulasi foto dengan sejumlah fitur mutakhir, hingga melukiskan imajinasi dari empunya! Akan tetapi, satu hal yang pasti, semakin beratnya kerja Photoshop, maka semakin besar pula RAM yang dibutuhkan. Ketika RAM tidak mencukupi, mungkin kita akan menjumpai berbagai masalah, misalkan gagal melakukan fill seperti yang dijabarkan pada tutorial menghilangkan objek yang bisa dibaca di sini, tidak dapat menyimpan hasil kerja, bahkan mengalami error ketika ditengah proses menyimpan hasil kerja. Kalau sudah demikian, tentu rasanya frustrasi, di mana kita menjadi bekerja sia-sia oleh sebab semua data yang hilang dalam sekejap.

Di sini, kita akan mempelajari solusi untuk mengantisipasi masalah pada Photoshop seperti yang dijelaskan di atas. Pada dasarnya, aplikasi ini sudah memiliki kemampuan untuk memantau perfoma selama proses kerja, hanya saja sejumlah pengguna mungkin justru tidak menyadari fituur tersebut, selain hanya mengetahui cara mengedit foto. Padahal, adalah sangat penting bagi seorang desainer untuk memahami cara memantau perfoma dari komputer atau Photoshop, selama proses editing berlangsung.

Sebagai contoh, di sini penulis menggunakan sebuah file gambar dengan size mencapai 203 MB untuk memantau performa Photoshop. Secara logika, untuk sebuah file gambar saja, size 203 tentu tergolong sangat ‘bengkak’, dan butuh penanganan khusus untuk mampu mengolahnya. Hal yang perlu dikerjakan pertama-tama ialah memunculkan data Efficiency dari file bersangkutan, dengan cara mengklik sebuah panah kecil yang berada di sekitar sudut kiri bawah gambar, lalu pilih Efficiency.



Sekarang, data Efficiency akan tampil di sudut kiri bawah gambar, berupa persentase. Dalam kondisi yang sehat, data akan menunjukkan nilai 100%. Namun, dengan kondisi komputer yang kekurangan RAM serta proses editing yang melibatkan banyak fitur rumit, persentase ini terkadang akan menurun, yang berarti kita sudah harus mulai waspada. Normalnya, nilai yang diharapkan adalah antara 95% ke atas. Apabila turun dari nilai tersebut, mungkin tetap tidak menemukan masalah selain respons Photoshop yang sedikit melambat. Namun, kondisi tersebut hampir dapat memastikan kalau hasil kerja tidak dapat disimpan secara normal, atau dengan kata lain, Photoshop baru akan menunjukkan masalah serius ketika akan menyimpan hasil kerja.

Untuk mengatasi masalah tersebut, kita dapat memperbaiki nilai Efficiency tersebut dengan cara membuat sebuah dokumen baru (tanpa menutup dokumen lama), berpindah sekali ke dokumen lama, lalu tutup kembali dokumen baru. Dengan metode sederhana ini, umumnya nilai Efficiency akan pulih menjadi 100%. Jika perlu, kita juga bisa memindahkan seluruh layer hasil editan ke dokumen baru, lalu menyimpannya melalui dokumen baru tersebut yang umumnya masih dalam kondisi nilai Efficiency 100%.

Turunnya nilai Efficiency adalah mutlak terjadi karena minimnya RAM yang dapat digunakan oleh Photoshop pada sebuah komputer. Apabila metode ini kurang efektif menurut Anda, silakan mencoba metode part 2 dari tutorial ini melalui link ini, di mana kita dapat mengatur alokasi RAM bagi Photoshop.

Thursday, February 11, 2016

Cara Menghilangkan Objek pada Foto dengan Photoshop (Part 2)



Sebelumnya kita telah mempelajari cara praktis untuk menghilangkan suatu objek pada foto dengan Photoshop, melalui fitur Fill. Anda dapat membacanya di sini. Namun, Fill atau yang lebih dikhususkan dengan setting Content-Aware, hanya bekerja pada versi Photoshop CS5 atau yang lebih tinggi. Untuk itu, di sini kita akan mempelajari cara alternatif menghilangkan suatu objek yang dapat dilakukan dengan versi Photoshop lama. Meskipun—tak terpungkiri—prosesnya tergolong lebih rumit, tetapi inilah satu-satunya cara terbaik yang bisa dicoba selain menggunakan metode Fill.

1. Jalankan Photoshop dan buka file foto bersangkutan. Penulis menggunakan sebuah foto mobil yang diambil dari Pixabay, dan kita akan menghilangkan kode pada plat mobil tersebut.



2. Gunakan Pach Tool (tekan Shift+J hingga berhasil memilihnya) untuk mulai melakukan seleksi pada objek, dengan cara menahan tombol kiri mouse sambil melingkari objek. Tujuan kita melakukan seleksi ialah memilih area atau objek yang akan dihilangkan, lalu  menambalnya dengan area lain. Apabila area seleksi semakin luas, maka umumnya (pada step 3 nanti) kita menjadi sulit menemukan area lain yang cocok untuk menambalnya. Jadi, untuk hasil yang baik, disarankan area yang dipilih di sini cukup sedikit saja. Misalkan kode “OMG 77”, kita cukup memilih “O” terlebih dulu.




3. Usai melakukan seleksi, masih dengan Patch Tool, arahnya icon (cursor) ke bagian dalam area seleksi, tahan tombol kiri mouse lalu seret bentuk seleksi tersebut ke area lain yang hendak digunakan sebagai objek penambal, kemudian lepaskan tombol. Sebagai contoh, latar dari objek “O” (warna dasar plat) adalah abu-abu, maka di sini penulis menyeretnya ke area sekitar awan yang juga berwarna abu-abu, dan secara otomatis warna abu-abu dari awan pun digunakan untuk menambal objek “O”, kemudian menjadi selaras dengan warna abu-abu dari warna dasar plat. Usah gusar bila tak menemukan area dengan warna yang 100% mirip, tetapi cukup memilih yang termirip, dan selanjutnya Photoshop dapat secara otomatis memperbaikinya.



4. Hilangkan seleksi dengan Ctrl+D, dan Anda dapat melihatnya seperti contoh di bawah, objek “O” telah menghilang!



5. Terapkan hal yang sama untuk objek “M”, “G”, dan seterusnya.



6. Ini tak selalu terjadi, tetapi bisa dikatakan hampir selalu terjadi, di mana setelah objek berhasil dihilangkan, area baru yang digunakan untuk menambalnya terlihat masih kurang selaras, terdapat objek-objek kecil yang tak jelas, atau efek bayangan yang menjadi lari. Untuk mengatasinya, cobalah lakukan seleksi pada objek-objek kecil bersangkutan, lalu tambal lagi dengan warna dari area lain.



Demikianlah tutorial kali ini. Beda kondisi mungkin beda penanganan. Namun, biasanya tak berbeda jauh, dan Anda cukup melakukan beberapa kali percobaan hingga berhasil. Mungkin Anda juga tertarik membaca tutorial mengantisipasi error pada Photoshop melalui link ini. Semoga bermanfaat!


Sunday, December 13, 2015

Cara Membersihkan Desktop secara Total



Desktop yang bersih menawarkan kenyamanan sekaligus kesejukan bagi seorang pengguna, meskipun tentu ada juga di antara kita yang gemar menumpuk segala sesuatu ke desktop dengan pertimbangan lebih mudah diakses.

Bagi yang ingin membersihkan deskop secara total, tanpa menyisakan satu icon ataupun satu menu, di sini kita akan mempelajari caranya.

Pertama, simpanlah sejumlah file ke dalam partisi D, dan kelompokkan menjadi sejumlah folder berdasarkan jenisnya. Yang tak terpakai buang saja. Tak ada yang spesial di sini dan segalanya mudah diterapkan. Namun, Anda mungkin akan terkendala dengan beberapa icon yang membandel dan tidak dapat hilang berapa kali pun dipindahkan. Sebut saja Computer, Network, dan Recycle Bin.



Kedua, tugas kita ialah menghilangkan icon yang membandel. Klik kanan pada ruang kosong desktop, pilih Personalize, lalu klik Change desktop icons pada menu di sebelah kiri dari jendela yang barusan muncul. Setelahnya, akan muncul lagi sebuah jendela lain yang berukuran kecil. Lepaskan centang pada nama icon yang ingin dihilangkan, lalu Apply. Sampai di sini, desktop sudah terbebas dari icon. Namun, masih ada menu Start dan taskbar yang berderet di bawah.



Ketiga sekaligus terakhir, kita akan mengaktifkan fitur auto hide pada menu Start beserta taskbar. Klik kanan pada ruang kosong di taskbar, pilih Properties, lalu centang Auto-hide the taskbar, dan akhiri dengan klik Apply. Coba perhatikan gambar di bawah. Ya, itu bukan sebuah file foto biasa, melainkan capture dari desktop.


Wednesday, November 11, 2015

Mengantisipasi Berakhirnya Dukungan Chrome bagi Windows XP



Setelah berakhirnya masa Windows XP sejak 8 April 2014 untuk menerima dukungan keamanan Microsoft, diyakini bahwa OS tersebut akan menjadi target utama para hacker dalam menjalankan aksi. Tak mengherankan, bersebab masih banyaknya pengguna—atau calon korban—yang tetap berpuas diri pada OS tersebut, dan mungkin juga oleh sebab terkendala pada hardware yang kurang memadai.

Dengan asumsi internet menjadi sarang dari sejumlah virus yang disebarkan para hacker, maka sangat disarankan bagi para pengguna Windows XP untuk memilih browser yang aman dan masih mendapatkan dukungan berupa update dari pengembang. Adapun beberapa browser yang akrab, seperti Firefox, Opera, atau Chrome dari Google.

Namun, baru-baru ini dikabarkan kalau Chrome juga akan segera menghentikan dukungannya kepada Windows XP, tepatnya pada April 2016. Kabar tersebut diterbitkan pada blog resmi Google, dengan kutipan sebagai berikut: Mulai April 2016, Chrome tetap akan bisa berjalan di platform tersebut (Windows XP dan juga Vista), namun update keamanannya tidak diberikan lagi.

Dengan demikian, penting bagi pengguna Windows XP untuk mengetahui kabar ini, dan mulailah melakukan beberapa persiapan agar tetap aman dan nyaman bekerja dengan komputer yang bersistem operasi lawas tersebut. Adapun beberapa hal sederhana yang dapat dilakukan, bila ada di antara Anda yang biasanya terbiasa menggunakan Chrome, memiliki banyak data seperti bookmark atau riwayat tertentu pada software tersebut, mulailah memindahkannya pada browser lain yang masih tetap memberi update keamanan, dan biasakanlah diri dengan browser selain Chrome.

Apabila ada yang masih tetap ingin menggunakan Chrome, itu tidak menjadi masalah dan sesuai yang disebutkan Google pada kutipan di atas, Chrome tetap bisa berjalan. Sebagai alternatif, bekalilah komputer dengan anti virus yang kuat, serta selalu rutin melakukan update. Hindari berselancar pada situs-situs yang cenderung menjadi sarang penebaran virus, semisal situs pornografi, software bajakan, atau yang senadanya.

Tetapi, akan sangat baik bila Anda mempertimbangkan untuk melakukan upgrade OS, minimal ke Windows 7. Dan untuk melakukan hal itu, pastikanlah processor Anda setidaknya memiliki kemampuan kecepatan 2 GHz, RAM 3 GB, lalu sisa ruang pada harddisk sekitar 20 sampai 50 GB. Ini standar dari kacamata pribadi penulis, di mana apa yang lebih diprioritaskan ialah tetap dapat bekerja secara nyaman tanpa terkendala oleh masalah lambatnya booting atau respons komputer dalam menjalankan perintah pengguna. Kalau dari pihak Microsoft sendiri, standar yang dicantumkan adalah standar yang paling sederhana. Anda bisa membacanya di sini.

*

2L, November 2015