Sunday, February 28, 2016

Mengatasi Error pada Photoshop (Part 1)



Sejauh ini, Photoshop masih menjadi aplikasi editing foto yang paling diandalkan, dengan popularitas tertinggi dibanding dengan aplikasi sejenis lainnya. Melalui Photoshop, banyak yang dapat dikerjakan, apakah sekadar memperbaiki kualitas foto dengan metode sederhana, memanipulasi foto dengan sejumlah fitur mutakhir, hingga melukiskan imajinasi dari empunya! Akan tetapi, satu hal yang pasti, semakin beratnya kerja Photoshop, maka semakin besar pula RAM yang dibutuhkan. Ketika RAM tidak mencukupi, mungkin kita akan menjumpai berbagai masalah, misalkan gagal melakukan fill seperti yang dijabarkan pada tutorial menghilangkan objek yang bisa dibaca di sini, tidak dapat menyimpan hasil kerja, bahkan mengalami error ketika ditengah proses menyimpan hasil kerja. Kalau sudah demikian, tentu rasanya frustrasi, di mana kita menjadi bekerja sia-sia oleh sebab semua data yang hilang dalam sekejap.

Di sini, kita akan mempelajari solusi untuk mengantisipasi masalah pada Photoshop seperti yang dijelaskan di atas. Pada dasarnya, aplikasi ini sudah memiliki kemampuan untuk memantau perfoma selama proses kerja, hanya saja sejumlah pengguna mungkin justru tidak menyadari fituur tersebut, selain hanya mengetahui cara mengedit foto. Padahal, adalah sangat penting bagi seorang desainer untuk memahami cara memantau perfoma dari komputer atau Photoshop, selama proses editing berlangsung.

Sebagai contoh, di sini penulis menggunakan sebuah file gambar dengan size mencapai 203 MB untuk memantau performa Photoshop. Secara logika, untuk sebuah file gambar saja, size 203 tentu tergolong sangat ‘bengkak’, dan butuh penanganan khusus untuk mampu mengolahnya. Hal yang perlu dikerjakan pertama-tama ialah memunculkan data Efficiency dari file bersangkutan, dengan cara mengklik sebuah panah kecil yang berada di sekitar sudut kiri bawah gambar, lalu pilih Efficiency.



Sekarang, data Efficiency akan tampil di sudut kiri bawah gambar, berupa persentase. Dalam kondisi yang sehat, data akan menunjukkan nilai 100%. Namun, dengan kondisi komputer yang kekurangan RAM serta proses editing yang melibatkan banyak fitur rumit, persentase ini terkadang akan menurun, yang berarti kita sudah harus mulai waspada. Normalnya, nilai yang diharapkan adalah antara 95% ke atas. Apabila turun dari nilai tersebut, mungkin tetap tidak menemukan masalah selain respons Photoshop yang sedikit melambat. Namun, kondisi tersebut hampir dapat memastikan kalau hasil kerja tidak dapat disimpan secara normal, atau dengan kata lain, Photoshop baru akan menunjukkan masalah serius ketika akan menyimpan hasil kerja.

Untuk mengatasi masalah tersebut, kita dapat memperbaiki nilai Efficiency tersebut dengan cara membuat sebuah dokumen baru (tanpa menutup dokumen lama), berpindah sekali ke dokumen lama, lalu tutup kembali dokumen baru. Dengan metode sederhana ini, umumnya nilai Efficiency akan pulih menjadi 100%. Jika perlu, kita juga bisa memindahkan seluruh layer hasil editan ke dokumen baru, lalu menyimpannya melalui dokumen baru tersebut yang umumnya masih dalam kondisi nilai Efficiency 100%.

Turunnya nilai Efficiency adalah mutlak terjadi karena minimnya RAM yang dapat digunakan oleh Photoshop pada sebuah komputer. Apabila metode ini kurang efektif menurut Anda, silakan mencoba metode part 2 dari tutorial ini melalui link ini, di mana kita dapat mengatur alokasi RAM bagi Photoshop.

1 comment:

  1. This comment has been removed by a blog administrator.

    ReplyDelete